Cegah Permainan Tengkulak, Petani Didorong Gabung Koperasi

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki saat bersama petani. (infopublik.id)

Editor: Dera - Jumat, 17 Februari 2023 | 12:00 WIB

Sariagri - Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mencetuskan program korporatisasi petani yang dikelola oleh koperasi. Program ini dinilai efektif untuk menghilangkan peran tengkulak sehingga pendapatan dan kesejahteraan petani bisa meningkat.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengakui selama ini terjadi ketimpangan di sektor pertanian lantaran produk pertanian dijual melalui tengkulak dengan harga yang sangat murah.

“Petani yang kecil-kecil itu produknya tidak bisa memenuhi skala ekonomi sehingga dijual ke tengkulak dengan harga murah. Kami ingin sejahterakan petani sekaligus membangun sistem korporatisasi petani," kata Teten, seperti dilansir infopublik.id.

Adanya program ini, ia berharap lebih banyak petani bisa tergabung ke dalam koperasi karena koperasi bisa berperan sebagai agregator, offtaker, sekaligus sumber pembiayaan bagi para petani.

Dengan sistem pertanian terencana yang dirumuskan oleh koperasi, maka petani bisa lebih fokus pada bertani tanpa harus memikirkan pengelolaan hingga penjualan produknya.

Model pertanian terencana dan modern ini bisa menjadi solusi jitu untuk menyejahterakan petani. Sebab seluruh produk pertaniannya 100 persen diserap oleh koperasi. Di sisi lain tidak ada produk pertanian yang terbuang sia-sia.

“Karena koperasi juga berperan untuk melakukan sortir terhadap semua produk para petani untuk disesuaikan marketnya. Dengan cara inilah tidak ada isu over supply sehingga harga jatuh karena ini semua dibantu koperasi,” kata Menteri Teten.

Lanjutnya, koperasi akan mencari market dan mencari segala kebutuhan petani. Menteri Teten berharap para petani yang menjadi anggota dari Koperasi Artha Mitra Abadi Jaya (AMAJ) ataupun Koperasi Mitra Agro Abadi (MAA).

Baca Juga: Cegah Permainan Tengkulak, Petani Didorong Gabung Koperasi
Tak Kunjung Sejahtera, Petani Desak Prinsip Kedaulatan Pangan Diterapkan

Ini untuk mengikuti seluruh rencana pengurus koperasi dalam pengembangan sektor pertanian. Mulai dari pratanam hingga pascapanen, para anggota koperasi perlu mengikuti aturan agar produk yang dihasilkan bisa tetap terjaga kualitas, kuantitas, dan kontinuitasnya.

“Jadi apa yang ditanam petani baik volume atau komoditasnya itu harus sesuai dengan permintaan market sebagaimana yang dipetakan oleh koperasi melalui sistem pertanian terencana. Sehingga tidak ada harga jatuh dan keuntungan petani akan lebih baik," kata Menteri Teten.