10 Fakta Menarik Tentang Urban Farming, Bisa Kurangi Polusi Udara

Ilustrasi urban farming (Wikimedia Commons)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Dera - Jumat, 17 Februari 2023 | 07:00 WIB

Sariagri - Istilah urban farming atau pertanian perkotaan mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Model pertanian satu ini memanfaatkan ruang terbuka di perkotaan menjadi lahan hijau untuk menghasilkan produk pertanian.

Kehadiran urban farming dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi masyarakat karena adanya lahan hijau di tengah perkotaan. Selain inovatif, kegiatan ini juga dapat memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan di dunia.

Budidaya berbagai jenis tanaman dapat dilakukan pada sistem urban farming, seperti tanaman pangan, tanaman obat-obatan, tanaman herbal, hingga tanaman hias. Selain itu, pemeliharaan hewan ternak juga dapat dilakukan pada sistem urban farming.

Melansir dari Greentumble, berikut 10 fakta menarik tentang urban farming

1. Pasok kontribusi pangan

Urban farming dapat memasok makanan ke sekitar 700 juta penduduk di perkotaan atau setara dengan seperempat dari seluruh populasi perkotaan di dunia.

2. Sumber Makanan Bergizi

Urban farming dapat menyediakan sumber makanan bergizi dengan harga murah. Hal ini dapat menjadi solusi terhadap isu kelaparan yang ada di dunia apabila banyaknya lahan urban farming yang tersebar di masyarakat.

3. Promosi produk pertanian

Urban farming biasanya menghasilkan tanaman yang lebih beragam karena petani di perkotaan cenderung membudidayakan tanaman langka atau kurang umum, sehingga dapat bantu mempromosikan keanekaragaman produk pertanian ke masyarakat.

4. Pertanian lebih produktif

Pemanfaatan lahan pada sistem urban farming dipercaya dapat 15 kali lebih produktif dibandingkan lahan di pedesaan. Lahan seluas satu meter persegi bisa menyediakan 20 kg pangan setiap tahunnya.

5. Tanpa perantara

Sebagian besar produk hasil urban farming langsung dijual ke pasar lokal oleh produsen. Hal ini menciptakan sistem perdagangan yang lebih baik dibandingkan dengan sistem perdagangan secara tradisional.

6. Mengurangi emisi

Tanaman yang ditanam pada urban farming biasanya tidak terlalu membutuhkan transportasi. Selain hemat biaya, konsep ini juga dapat mengurangi emisi yang menjadi permasalahan dunia.

7. Mengurangi limbah makanan

Perpindahan produk pangan yang dihasilkan dari urban farming terjadi secara langsung ke tangan konsumen, sehingga kualitas produk dapat bertahan lebih lama dan mengurangi limbah makanan.

8. Pangan organik

Produk yang dihasilkan pada urban farming biasanya bersifat organik, sehingga menghasilkan produk yang lebih bergizi dibandingan dengan produk pertanian dalam skala besar yang menggunakan pestisida.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Tentang Urban Farming, Bisa Kurangi Polusi Udara
Turki Bangun Pertanian Vertikal Bawah Tanah Terdalam Kedua di Dunia

9. Mengurangi polusi udara

Tanaman dapat menyerap karbon yang membantu melawan perubahan iklim di dunia. Selain itu, lahan hijau pada urban farming dapat mengurangi polusi udara di perkotaan.

10. Melibatkan berbagai bidang

Sistem urban farming tidak hanya melibatkan sektor pertanian, namun juga melibatkan bidang peternakan, kelautan dan perikanan, agroforestri, dan hortikultura. (Sariagri/Nurma Wibi Earthany)