Musim Panen Dimulai, Akankah Harga Beras Terkendali?

Ilustrasi panen (Pxhere)

Editor: Dera - Rabu, 15 Februari 2023 | 17:30 WIB

Sariagri - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yakin stok beras nasional saat ini sudah cukup dan bisa menjamin pasokan sampai sepanjang Ramadan dan Idul Fitri, yang diperkirakan akan jatuh pada 22-23 April 2022.

"Di sepanjang Februari–Maret 2023, luas panen sawah kita bisa mencapai 1,9 juta hektare. Potensi hasilnya 10 juta ton gabah atau 6 juta ton kalau dikonversi ke beras,’’ ujar Mentan Syahrul saat melakukan kunjungan ke Kediri, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Nada optimistis juga disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Sebagai provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia, menurut Khofifah, pasokan beras di Jawa Timur tak mengkhawatirkan. Ada cadangan beras Bulog 98 ribu ton dan hasil panen Februari ini diperkirakan tak kurang dari 200 ribu ton setara beras. Pada Maret saja, Khofifah meyakini, Jatim bisa menghasilkan 1,05 jua ton beras yang sebagian akan dipasok keluar daerah.

Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga yakin bahwa harga beras sudah terkendali. "Laporan dari Dinas Pertanian Provinsi menyatakan, memasuki Februari ini Jawa Tengah sudah mulai panen. Puncaknya nanti di Maret, April, dan Mei,’’ kata Ganjar.

Pihaknya menyatakan, operasi pasar Bulog tidak mendesak. Pihaknya justru meminta jaminan agar pada musim puncak panen nanti Bulog bergegas membeli beras petani untuk stoknya, agar harga gabah tidak anjlok di bawah harga dasar Rp4.300 per kg. "Saat ini harga gabah masih bagus antara Rp5.600–Rp5.700 per kg,’’ kata Ganjar.

Seperti diketahui masa tanam padi di Indonesia ada dua musim. Musim rendeng adalah masa tanam yang dilakukan diawal musim hujan, yakni Oktober atau November, dan kadang bisa molor sampai Desember. Ada pula musim gadu, alias padi musim kering, yang ditanam pada April dan awal Mei.

Masa panen raya musim rendeng, biasanya jatuh pada Maret-April dan sebagian pada awal Mei. Sedangkan, panen raya musim gadu adalah Juli-Agustus.

Tahun 2022 boleh disebut tahun basah. Curah hujan cukup tinggi bahkan di bulan-bulan kering Juli, Agustus, September, dan Oktober. Maka, tak heran bila sebagian petani bisa menanam padi lebih awal, yakni pada Oktober sehingga bisa dipanen pada Februari 2023. Kebutuhan beras 2022 secara umum bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri, dan keterbatasan pasokan baru terjadi di akhir tahun.

Lantas, bagaimana proyeksi produksi padi di Indonesia 2023 ini? Kementerian Pertanian memperkirakan pada periode Januari–April 2023 angka produksi beras bisa mencapai 16 juta ton beras yang dipanen dari area sawah seluas 5 juta hektare. Namun, potensi munculnya El Nino yang memberikan dampak kekeringan sepanjang Mei–Juli tentunya akan membuat angka perkiraan produksi panen gadu (Juli–Agustus) perlu disesuaikan.

Baca Juga: Musim Panen Dimulai, Akankah Harga Beras Terkendali?
Warga Ubah Waduk Sangiran yang Menyusut Jadi Lahan Pertanian

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) dari Bank Indonesia memberikan gambaran secara rata-rata nasional, harga beras stabil dalam pekan terakhir, meski posisinya di angka lebih dari seribu rupiah di atas harga beberapa bulan sebelumnya.

Melansir indonesia.go.id, pergolakan harga beras mulai melandai. Bulog tak berencana menambah kuota impor, lantaran Jabar, Jateng, dan Jatim mulai panen.