Legislator Prihatin Banyak Petani Miskin yang Tak Punya Lahan Garapan

Ilustrasi petani menanam. (Pixabay)

Editor: Dera - Minggu, 12 Februari 2023 | 21:00 WIB

Sariagri - Anggota DPR RI, Syahrul Aidi Ma’azat menyebut banyak petani kini tak lagi punya lahan pertanian. Menurutnya, kini banyak lahan yang dialihfungsikan ke sektor lain, sehingga membuat warga desa pun tak lagi punya mata pencaharian.

Melihat fenomena tersebut, Syahrul menyarankan Kementerian Desa PDTT menggunakan dana desa untuk membeli lahan yang dipergunakan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat seperti program ketahanan pangan.

“Kemiskinan ini ada dua, ada miskin yang tak mampu bekerja, itu penanganannya melalui dana BLT. Sementara itu ada juga miskin mampu bekerja tapi tidak ada fasilitas bekerja. Khususnya di desa adalah lahan,” kata Syahrul Aidi dalam keterangan tertulisnya dalama laman resmi Fraksi PKS.

Sementara dalam memberdayakan masyarakat miskin yang mampu bekerja tetapi tidak punya lahan, salah satu solusinya adalah dengan pembelian lahan desa kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat miskin, sehingga masyarakat dapat bertani. Dalam pengelolaannya, masyarakat bekerjasama dengan BUMDes.

“Oleh karena itu, tolong dibuat regulasi yang memungkinkan dana desa digunakan untuk membeli lahan terutama pertanian,” tegasnya.

Lebih lanjut dirinya menambahkan, dengan adanya regulasi pembelian lahan desa yang dikelola oleh masyarakat. Bisa juga sebagai langkah pemerintah desa dalam pencegahan alih fungsi lahan yang awalnya dipergunakan untuk pertanian dan perkebunan menjadi perumahan.

Baca Juga: Legislator Prihatin Banyak Petani Miskin yang Tak Punya Lahan Garapan
Alih Fungsi Lahan Berdampak pada Kuantitas dan Kualitas Hasil Pertanian

Pihaknya juga tidak menampik, banyak penyakit masyarakat (pekat) di desa saat ini seperti pencurian, narkoba, judi online itu karena mereka tidak memiliki aktivitas positif produktif. Akhirnya para pemuda angkatan kerja menganggur dan menjadi beban di tengah masyarakat.

“Pekat di desa pada umumnya ini penyebabnya. Mereka tidak punya aktivitas positif produktif. Kita dorong para angkatan kerja, salah satunya dengan bertani. Dengan memberikan lahan pinjam pakai.” tutupnya.