Selain Sebagai Pupuk, Ini Manfaat Lain Sabut Kelapa untuk Pertanian

Editor: Dera - Minggu, 5 Februari 2023 | 10:00 WIB
Sariagri - Kerap dianggap sebagai limbah, siapa sangka sabut kelapa justru memiliki berbagai manfaat bagi dunia pertanian.
Selain sebagai bahan pembuatan pupuk organik, sabut kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai media tanam yang mampu mengikat dan menyimpan air dengan kuat, aerasi dan drainase yang baik, sesuai dengan daerah panas dan mengadung unsur-unsur hara esensial.
Sabut kelapa dapat digunakan sebagai media tanam, baik tanaman dalam pot maupun tanaman hidroponik, yang dapat menyalurkan nutrisi secara lebih baik saat digunakan dalam penanaman hidroponik. Sabut kelapa juga dapat dibuat cocopeat. Media tanam organik ini memiliki kualitas tak kalah dengan tanah karena cocopeat dapat menjaga tanah tetap gembur dan subur.
Melansir laman cybex.pertanian.go.id, satu butir kelapa kira-kira menghasilkan 0,4 kg sabut yang mengandung 30% serat yang kaya unsur. Komposisi kimia sabut kelapa antara lain selulosa, lignin, pyroligeous acid, gas, arang, ter, tannin dan potassium.
Sabut kelapa juga mengandung unsur kalium sebesar 10,25%, sehingga dapat menjadi alternatif sumber kalium organik untuk menggantikan pupuk KCl. Unsur hara seperti Ca, Mg, K, Na dan P sesuai digunakan sebagai pupuk organik.
Berikut sederet manfaat sabut kelapa bagi tanaman:
1. Sebagai pupuk tanaman
Sabut kelapa memiliki ketebalan sekitar 5-6 cm, memiliki lapisan luar dan dalam yang terdapat kandungan kimia selulosa, lignin, pyroligeous acid, gas, arang, ter, tannin, potassium, dan kalium. Kandungan kalium dalam sabut kelapa ini ternyata bisa dijadikan sebagai sumber kalium organik untuk menggantikan pupuk KCI.
Pupuk organik yang dibuat dengan menggunakan sabut kelapa bisa menyimpan air sebanyak 60% lebih banyak dibandingkan pupuk lainnya sehingga bagi daerah pertanian atau perkebunan yang curah hujannya rendah atau sering mengalami kekeringan, maka tumbuhannya bisa tetap mendapat asupan air dari air yang disimpan dalam sabut kelapa.
Ketika proses memisahkan sabut dari buah kelapa, pasti akan tercecer debunya. Debu hasil samping proses penyeratan sabut juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik. Debu sabut mengandung berbagai unsur hara N, P, K, Ca, Mg, Na, Fe, Mn, Cu, Zn dan Al. Pemanfaatannya melalui proses pengomposan untuk menurunkan kadar senyawa fenolik dan tannin dalam debu sabut.
Kekurangan sabut kelapa adalah banyak mengandung zat Tanin, yang diketahui sebagai zat yang menghambat pertumbuhan tanaman.
2. Sebagai bahan pupuk organik
Sabut kelapa merupakan bahan pupuk organik cair yang ramah lingkungan. Pupuk organik tidak mengandung bahan kimia yang dapat merusak lingkungan sehingga dapat mendukung pertanian berkelanjutan.
Keuntungan lain yaitu pupuk organik cair yang dibuat dari sabut kelapa bisa didapatkan dengan biaya yang murah, karena bisa dibuat sendiri dengan memanfaatkan limbah yang ada di sekitar.
Sabut kelapa di dalamnya terkandung unsur kalium, apabila direndam maka kalium dalam sabut tersebut dapat larut dalam air, sehingga menghasilkan air rendaman yang mengandung unsur kalium. Air hasil rendaman yang mengandung unsur Kalium tersebut sangat baik jika diberikan sebagai pupuk untuk tanaman seperti buah dan sayuran guna mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
Sedangkan untuk tanaman padi, kandungan Kalium dan Fospor membantu meningkatkan pengisian dan berat rendemen pada gabah, dan membuat tanaman lebih tahan rebah.
Manfaat larutan sabut kelapa yang telah menjadi pupuk organik cair, di antaranya:
- Memperkuat batang dan akar tanaman
- Menambah bobot atau isi buah dan biji tanaman
- Mencerahkan warna buah atau biji tanaman
- Menambah aroma harum pada buah
- Buah menjadi lebih manis
Dalam pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan terhadap tanaman. Pemberian pupuk organik cair melalui daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik dari pada pemberian melalui tanah.
Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka kandungan unsur hara juga semakin tinggi. Namun pemberian dalam dosis berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman.
Keuntungan lahan yang menggunakan pupuk cair sabut kelapa buatan sendiri biaya produksi lebih sedikit karena tidak perlu keluar uang membeli pupuk KCl.
3. Sebagai media tanam
Untuk digunakan sebagai media tanam, sabut kelapa cukup dengan ditambahkan kompos ke dalamnya. Sabut kelapa ini mampu mengikat dan menyimpan air, memiliki aerasi dan drainase yang baik serta mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Sabut kelapa memiliki tingkat pH yang netral, berbeda dengan lumut gambut yang sangat asam sehingga jika dijadikan sebagai media tanam akan membuat tanaman bisa tumbuh dengan baik, terutama untuk tanaman sayur dan bunga.
Baca Juga: Selain Sebagai Pupuk, Ini Manfaat Lain Sabut Kelapa untuk PertanianMudah! Begini Cara Membuat Pupuk dari Ampas Kelapa
Tanaman sayur dan bunga bisa tumbuh dengan baik dalam kondisi media tanam yang netral hingga basa. Biasanya jika menggunakan media tanam tanah saja, dibutuhkan campuran batu kapur untuk menetralkan tanah yang asam. Sedangkan kalau ditambahkan sabut kelapa di atasnya, maka penggunaan batu kapur tersebut tidak diperlukan.
Sabut kelapa juga bisa meningkatkan drainase tanah pada tanaman sekaligus membantu mempertahankan kelembaban tanah yang cepat kering. Hal ini dikarenakan sabut kelapa bisa menciptakan kantong udara dalam tanah yang memungkinkan kelembaban berlebih akan langsung mengalir dari akar tanaman. Ditambah lagi manfaat sabut kelapa ini juga mengandung sedikit unsur hara sehingga bisa meningkatkan kualitas tanah secara keseluruhan dari waktu ke waktu.