Korban Program Petani Milenial Jabar: Niat Untung Justru Dapat Ampas

Para peserta program Petani Milenial Jawa Barat. (Foto: Sariagri/Jayadi)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Kamis, 2 Februari 2023 | 15:30 WIB

Sariagri - Salah satu peserta dari program andalan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Petani Milenial, merasa kecewa terhadap offtaker maupun pemerintah provinsi Jabar.

Para peserta merasa tak mendapatkan keuntungan sama sekali, justru harus melunasi utang kepada Bank BJB. Dikutip dari laman resmi petanimilenial.jabarprov.go.id, Rabu (1/2/2023), program Petani Milenial merupakan program pengembangan komoditas yang melibatkan petani-petani muda di bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan serta korporasi atau para pemangku kepentingan lain agar tercipta ekosistem pertanian yang mandiri, maju, dan berkelanjutan.

Program ini dibawahi oleh Biro Perekonomian Jabar selaku koordinator, Dinas TPH Jabar selaku pelaksana, PT Agro Jabar selaku avalist, CV Minaqu Indonesia selaku offtaker, dan Bank BJB selaku pemberi modal dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Sebuah akun Twitter @eesss_, salah seorang peserta program Petani Milenial Jawa Barat 2021 menceritakan awal mula peserta gelombang pertama resmi berhutang kepada Bank BJB. Awalnya, Eess merasa program tersebut sangat baik karena menarik minat anak muda untuk terjun ke dunia pertanian.

Sayangnya dalam sebuah perjalanan, program ini disebut sangat berantakan. Gelombang pertama yang berlangsung sejak Juli 2021 hingga Juli 2022 harus menghadapi kenyataan yang pahit lantaran mendapatkan peringatan kedua atau SP2 dari Bank BJB.

Merujuk pada laman resmi program Petani Milenial, program ini gratis tanpa dipungut biaya. Disebutkan bahwa peserta cukup bermodalkan semangat dan kemauan untuk bekerja keras.

Pemprov Jabar dan korporasi nantinya akan membantu dengan sistem dan model bisnis yang sudah disepakati bersama, termasuk menyangkut permodalan, pendampingan teknis, produksi, pemasaran, penjualan, dan pembagian keuntungan.

Namun faktanya, para peserta membiayai sendiri program tersebut dalam bentuk utang yang mengatasnamakan mereka sendiri. Kronologi Program Petani Milenial Jawa Barat “28 Agustus - Dilaksanakan akad dengan Bank BJB. Ini awal cerita kami resmi berhutang. Program ini menggunakan utang (KUR) dari BJB karena dalam awal penyelenggaraannya program ini tidak memiliki anggaran/tidak menggunakan APBD,” tulis Eess.

Mereka pun tak memegang uang sepeser pun dari KUR mereka. Seluruh dana KUR dikelola oleh PT Agro Jabar selaku avalist, dan diberikan kepada peserta dalam bentuk barang.

Melihat cuitan ini, Ridwan Kamil memberikan respons di kolom reply. Ia meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dalam program Petani Milenial, dalam waktu dekat pihaknya akan membereskan masalah ini.

"Hatur nuhun Kang atas informasinya. Saya meminta maaf atas kekurangan program, dan meminta maaf atas kepada pihak yang mengalami ketidaknyamanan sebagai akibat dari permasalahan program ini. Saya sudah instruksikan masalah ini untuk segera diselesaikan," balas Ridwan Kamil dalam akun Twitternya.



Baca Juga: Korban Program Petani Milenial Jabar: Niat Untung Justru Dapat Ampas
Program Petani Milenial Kebanjiran Peminat, Tinggal di Desa Rezeki Kota