Serapan Beras Nyaris Tembus 1 Juta Ton, DPR: Tak Ada Alasan Impor Beras!

Ilustrasi beras. (indianexpress.com)

Editor: Dera - Kamis, 19 Januari 2023 | 06:00 WIB

Sariagri - Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal mengatakan, data dari Bulog menyebut selama tahun 2022, serapan beras petani sudah hampir mencapai 1 juta ton. Bahkan ditambah hingga Januari 2023, serapan beras mencapai 1,1 juta ton.

“Ini mengonfirmasi, bahwa tidak ada alasan negara ini melakukan impor beras. Artinya beras itu ada,” tegas Akmal pada Rapat Kerja Komisi IV DPR menghadirkan Direktur Utama Bulog, beberapa waktu lalu.

Politisi PKS ini menyampaikan, konsumsi beras bangsa tidak melebihi jumlah produksi beras yang dihasilkan petani di seluruh Tanah Air. Ia menegaskan bahwa negara ini surplus beras.

Pria kelahiran Kabupaten Bone ini menambahkan, bahwa Bulog mesti diberikan kesempatan untuk melakukan pembelian beras di petani dengan harga yang baik. Karena ini merupakan kunci bagi Bulog untuk menyerap beras atau gabah yang ada di petani dengan cepat, masif dan efektif.

“Impor ini kan sudah masuk 100 ribu ton kan ya pak Kabulog. Untuk itu, meski kami di FPKS dan mayoritas anggota komisi IV menolak impor beras, ya sudah cukup 100 ribu ton saja karena sudah menjadi keputusan pemerintah. Jangan ditambah. Karena Maret nanti sudah panen Raya,” Akmal berpendapat.

Legislator asal Sulawesi Selatan II ini menegaskan kepada menteri pertanian yang juga hadir pada kesempatan Raker, bahwa Beras itu ada. Dan ia meminta pemerintah berterima kasih kepada petani Indonesia ini.

“Ada dan tiada kita, petani tetap berproduksi. Kami di Sulsel menjadi penyumbang beras nomor 3 di Indonesia. Dan menjadi penyangga pangan pertama di Tanah air ini,” ungkap anggota Banggar DPR ini.

Baca Juga: Serapan Beras Nyaris Tembus 1 Juta Ton, DPR: Tak Ada Alasan Impor Beras!
Wanti-wanti DPR: Jangan Sampai Rakyat Indonesia Kesulitan Beras!

Akmal menggaris bawahi, bahwa yang kurang itu bukan beras di Indonesia. Tapi Cadangan Beras Pemerintah yang kurang. Kondisi ini menunjukkan, menurutnya, daya beli Bulog lemah, bukan berasnya tidak ada.

“Mari kita sama-sama sinkronkan persoalan beras ini masalahnya apa. Kami tidak menginginkan, pangan nasional kita ini dikendalikan importir dan menjadi permainan mereka. Kami di Dapil dituntut keras agar bersuara terkait beras ini. Kita ingin penguatan ketahanan pangan nasional,” Seru Andi Akmal Pasluddin, seperti dilansir dari laman resmi Fraksi PKS.