Kesulitan Pupuk Subsidi, Sosialisasi Penggunaan Biosaka Digenjarkan

Editor: Tatang Adhiwidharta - Rabu, 18 Januari 2023 | 10:30 WIB
Sariagri - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memperluas sosialisasi penggunaan elisitor biosaka sebagai alternatif penggunaan pupuk dan pestisida bagi petani di daerahnya.
"Mengenai persoalan pupuk tahun ini pengawasannya ditingkatkan karena tantangan tahun ini akan lebih berat terutama untuk pupuk subsidi karena hanya beberapa jenis komoditas yang menerima," ujar Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi.
Ia mengatakan untuk mengatasi adanya permasalahan pupuk tersebut, maka mulai dilakukan edukasi bagi petani untuk menggunakan pupuk organik ataupun alternatif lainnya bagi pengelolaan lahan pertanian.
"Penggunaan pupuk organik diintensifkan kembali, dan kemarin juga sudah dilakukan sosialisasi dengan kawan-kawan inovasi baru biosaka sebagai alternatif pupuk serta pestisida," katanya.
Dia melanjutkan sosialisasi penggunaan elisitor biosaka sudah dilakukan ke petani di kabupaten dan akan terus diperluas.
"Biosaka ini terbuat dari bahan baru terbarukan yang ada di alam seperti rumput dan tanaman, dimana bahan tersebut akan difermentasi dan disemprotkan ke tanaman. Biosaka ini bukan pupuk tapi elisitor yang berguna membantu tumbuhan berproduksi lebih bagus," tambahnya.
Menurut dia dengan adanya penggunaan inovasi teknologi di sektor pertanian seperti biosaka oleh petani akan membantu petani agar lebih inovatif saat mengalami kesulitan pupuk.
"Saat ini sambil sosialisasi juga akan dilihat di daerah mana saja yang cocok menerapkan biosaka ini, karena inovasi ini sudah luas di gunakan di Pulau Jawa dan berhasil membantu petani," ucapnya.
Baca Juga: Kesulitan Pupuk Subsidi, Sosialisasi Penggunaan Biosaka DigenjarkanTahun Depan, Daerah Ini Terima 5.000 Ton Alokasi Pupuk Subsidi
Dia mengharapkan penggunaan biosaka dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas usaha tani para petani di Lampung.
"Kalau petani bisa terbiasa dan rutin menggunakan biosaka. Mereka bisa menghemat penggunaan pupuk dan pestisida, biaya produksi berkurang produktivitas meningkat serta hasil pertaniannya tentunya lebih ramah lingkungan, sebab menggunakan bahan ramah lingkungan,"pungkasnya.