Perdana, Cina Impor Jagung 68.000 Ton dari Brasil

Penulis: Rashif Usman, Editor: Dera - Senin, 9 Januari 2023 | 19:30 WIB
Sariagri - Cina mengimpor jagung dari Brasil dengan kapal curah untuk pertama kalinya. Impor perdana ini menandai peluncuran resmi koridor bagi Brasil untuk mengirim jagung ke ekonomi terbesar kedua di dunia.
Mengutip dari laman Global Times, pengiriman angkutan laut akan membantu Cina mendiversifikasi sumber impor jagung pada saat hubungannya dengan AS semakin tidak pasti.
Sebuah kapal yang membawa 68.000 ton jagung yang diimpor dari Brasil oleh COFCO Corp berlabuh di sebuah pelabuhan di Provinsi Guangdong, Cina Selatan pada hari Sabtu, lalu. Jagung akan segera diangkut ke perusahaan pakan domestik setelah melewati pemeriksaan dan karantina.
Seorang pejabat eksekutif dari COFCO mengatakan bahwa perusahaan akan terus menyempurnakan prosedur impor untuk mencapai normalisasi pasokan jagung Brasil, serta berpartisipasi aktif dalam kerjasama pertanian internasional.
Cina sebagian besar bergantung pada AS dan Ukraina untuk impor jagung dalam beberapa tahun terakhir, tetapi saluran impor tersebut menjadi terhambat karena hubungan yang buruk antara Cina dan AS, dan pecahnya konflik antara Rusia dan Ukraina.
Menurut Ma Wenfeng, seorang analis senior di Beijing Orient Agribusiness Consultancy, Cina mengimpor sekitar 28 juta ton jagung pada tahun 2021, dimana sekitar 70 persen diimpor dari AS, sedangkan 26 persen diimpor dari Ukraina.
Ma mengatakan bahwa Cina tidak banyak mengimpor jagung Brasil karena sejumlah alasan termasuk Cina telah membeli sebagian besar kedelai Brasil, dan negara lain menyediakan jagung yang lebih murah.
Namun, permintaan jagung Brasil telah meningkat karena Cina meningkatkan upaya untuk mendiversifikasi sumber impor pangan. Menurut laporan Bloomberg pada bulan Oktober, sekitar 45 fasilitas milik perusahaan telah disetujui sebelumnya oleh Brasil untuk diekspor ke Cina, termasuk Bunge dan Cargill.
Baca Juga: Perdana, Cina Impor Jagung 68.000 Ton dari BrasilImpor Jagung RI Turun dalam 7 Tahun Terakhir
Saat ini, COFCO telah membentuk koridor pangan yang stabil antara produsen biji-bijian utama di dunia dan pasar negara berkembang di Asia, termasuk jaringan yang menghubungkan Asia Tenggara, Amerika Utara dan Selatan, Australia, kawasan Laut Hitam, dan kawasan lainnya. Perusahaan tersebut telah menginvestasikan lebih dari 2,3 miliar Dolar AS di Brasil, kata laporan Xinhua.
Ma juga mencatat bahwa Cina harus meningkatkan produksi pertanian dan meningkatkan produktivitas pertanian di negara tersebut dengan mendorong daerah pedesaan untuk melakukan diversifikasi hasil pertanian mereka.