Tingkatkan Mutu Beras, Begini Langkah yang Diambil Tetangga RI

Editor: Tatang Adhiwidharta - Rabu, 28 Desember 2022 | 15:00 WIB
Thailand membuka pusat pengujian genetik untuk memperbaiki varietas berasnya setelah biji Hom Mali (jasmine) digulingkan oleh varietas beras Kamboja pada Konferensi Padi Dunia bulan lalu.
Kepala Departemen Perdagangan Luar Negeri (DFT) di bawah Kementerian Perdagangan Thailand, Ronnarong Phoolpipat, menjelaskan bahwa Pusat Penelitian Beras Ubon Ratchathani akan meningkatkan daya saing ekspor Thailand sejalan dengan rencana pengembangan beras tahun 2020—2024.
Layanan tes DNA akan membantu petani padi, penggilingan, dan pedagang untuk memastikan keaslian produk mereka melalui tes genetik cepat dengan biaya rendah, seperti dilansir Vietnamplus.
Layanan tersebut bertujuan untuk memperkuat reputasi internasional beras Thailand dan menciptakan keunggulan di tengah persaingan yang ketat. Nasi Thai Hom Mali (Jasmine Rice) asli Thailand dianggap sebagai kebanggaan bangsa Thailand. Beras itu diakui dengan Penghargaan Beras Terbaik Dunia 2021 untuk tahun kedua berturut-turut. Nama ‘Jasmine’ berasal dari warna bulirnya yang putih seperti bunga melati.
Dari Januari hingga Oktober 2022, ekspor beras Hom Mali mencapai 1,28 juta ton, naik 27% dibanding periode yang sama tahun lalu. Menurut DFT, Thailand kemungkinan akan memenuhi target ekspor 7,5 juta ton beras tahun ini, dan bahkan mungkin melebihi target sebesar 8,58 juta ton.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Beras, Begini Langkah yang Diambil Tetangga RIKaya Rasa dan Nutrisi, Ini Varietas Beras yang Baru Diciptakan AS
Ronnarong mengatakan bahwa Irak mengimpor 1,3 juta ton beras Thailand dalam 10 bulan pertama tahun ini, membantu peningkatan ekspor beras negara tersebut sebesar 500% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara ekspor beras Thailand ke dua pasar utama – Amerika Serikat dan Filipina - masing-masing meningkat sebesar 25% dan 44%.