Kunjungi NTB, Mentan Dorong Pengoptimalan Riset Pertanian

Mentan Syahrul Yasin Limpo kunjungi NTB untuk dorong pengoptimalan riset pertanian. (Ist)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Selasa, 29 November 2022 | 15:30 WIB

Sariagri - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berkesempatan mengunjungi Balai Pengkajian Tekhnologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Barat, pada akhir pekan kemarin, Minggu (27/11/2022), disela sela menghadiri Raker Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP).

Menteri Pertanian didampingi oleh Dirjen Perkebunan, Dirjen Tanaman Pangan, Dirjen PSP, dan Kepala BSIP mengunjungi UPBS Tanaman Pangan, UPBS Ternak Ayam dan Taman Agro Inovasi (Tagrinov) BPTP NTB.

Dalam arahannya, Menteri Pertanian mendorong pemerintah daerah agar lebih optimal dalam melakukan riset pertanian. Ia juga berharap agar BPTP NTB melampaui apa yang sudah dicapai dan menciptakan inovasi yang lebih hebat lagi ke depan.

“Mainkan kemampuan dan kreatifitasmu. Perbanyak bibitmu, kalau tidak ada yang beli, bagikan saja karena dunia butuh makananmu ditengah krisis pangan dunia. Berfikir tidak hanya untuk NTB tapi berfikir untuk Indonesia dan dunia," ujarnya.

Pihaknya menambahkan bahwa sektor pertanian adalah modal yang paling besar dalam memperbaiki kehidupan. Terbukti, sektor ini tumbuh disaat yang lainnya melemah akibat goncangan krisis dunia. Pertanian juga menjadi bantalan ekonomi disaat dunia mengalami pandemi.

"Kita 2,5 tahun diterpa Covid, cuaca ekstrim, perang dan ketegangan geo politik, oleh karena itu dunia akan sangat bersoal kurang lebih 340 juta orang akan kelaparan akut. Dan jawaban untuk menghadapi itu adalah pertanian. Jadi apa yang kita lakukan ini adalah perjuangan. Bela negara ini walaupun sekecil apapun, Kita bela negara, Kita bela rakyat " katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Fadjry Djufry memastikan bahwa benih yang selama ini beredar di NTB adalah benih yang sudah mendapat standar mutu dan terverifikasi.

Standardisasi ini kata Fadjry berlaku untuk semua benih/bibit baik dari hortikultura, perkebunan, peternakan dan tanaman pangan.

"Kita memastikan benih bibit yang beredar di NTB ini sudah terstandar dan terverifikasi. Bukan hanya di pangan, holtikultura, perkebunan dan peternakan. ayam KUB sudah kami luncurkan dari 15 tahun yang lalu dan sudah berkembang. Di NTB ayam taliwang sudah sebagian besar menggunakan ayam KUB. Jadi seluruh jajaran BPTP NTB siap mengabdi untuk membela petani," jelasnya.

Diwaktu yang sama Kepala BPTP NTB, Awaludin Hipi menambahkan bahwa sejauh ini pihaknya telah memproduksi 326 ton benih. Hingga saat ini stoknya mencapai 22 ton dari berbagai varietas dan akan terus memproduksi benih/bibit untuk meningkatkan produksi dan produktivitas.

Terbaru, BPTP NTB sudah memproduksi benih VUB padi varietas Inpari 48 Blas, Cakrabuana Agritan, dan Respati yang memiliki kualitas unggul di NTB. Perlu ada pergiliran varietas untuk meminimalisir serangan hama penyakit dan untuk peningkatan produktivitas.

"Ada juga beberapa varietas baru yang sudah kami produksi, kemudian kami juga punya stok 1,5 ton kedelai varietas Biosoy dan Detap. Sedangkan untuk benih tanaman perkebunan, kami kerjasama dengan Direktorat Perbenihan perkebunan memproduksi 10.000 bibit kelapa dalam dan kelapa genjah kuning Bali," jelasnya.