Akuaponik, Altenatif Pertanian Modern dengan Budidaya Ikan dan Tanaman

Ilustrasi metode pertanian akuaponik (Wikimedia Commons)

Penulis: Tanti Malasari, Editor: Dera - Selasa, 29 November 2022 | 16:30 WIB

Sariagri - Seiring perkembangan zaman, metode pertanian kini semakin modern. Cara ini semakin mempermudah siapapun untuk melakukan kegiatan pertanian.

Jika sebelumnya sudah ada metode pertanian hidroponik, ada juga alternatif pertanian modern yang dinamakan akuaponik.  Akuaponik adalah sistem pertanian yang mengabungkan dua metode, antara budidaya ikan (akuakultur) dan budidaya tanaman (hidroponik).

Metode ini dilakukan secara bersama-sama dalam sebuah ekosistem yang akan membentuk simbiosis mutualisme. Akuaponik mengandalkan bakteri alami untuk mengubah kotoran dan sisa pakan ikan menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.

Hal ini berarti, metode pemeliharaan ikan dapat dikembangkan dengan teknik akuakultur, yang digabungkan dengan teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah pada hidroponik, sehingga membuat ikan dan sayur dapat tumbuh bersama.

Umumnya tanaman yang dibudidayakan adalah jenis sayuran. Adapun sayuran hijau yang paling baik tumbuh dalam subsistem hidroponik adalah sawi, kangkung, selada, pakcoy, kemangi, tomat, paprika, dan sebagainya.

Sedangkan, untuk jenis ikan air tawarnya sendiri yang paling sering digunakan dalam metode akuaponik ini, antara lain ikan nila, ikan lele, ikan patin, dan belut.

Komponen yang dibutuhkan dalam akuaponik

Metode akuaponik menggunakan beberapa komponen yang berperan penting untuk menghilangkan limbah padat, penyuplai basa untuk menetralkan kemasaman, atau pengatur kandungan oksigen air. Beberapa komponen tersebut diantaranya sebagai berikut:

  • Tangki pemeliharaan atau kolam untuk ikan.
  • Unit penangkap dan pemisahan limbah padat (sisa pakan dan feses).
  • Biofilter, tempat bakteri nitrifikasi tumbuh dan mengonversi amonia menjadi nitrat, yang dapat digunakan oleh tanaman.
  • Subsistem hidroponik, yakni bagian dari sistem di mana tanaman tumbuh dengan menyerap kelebihan hara dari air.
  • Sump, titik terendah dalam sistem di mana air mengalir ke dan dari yang dipompa kembali ke tangki pemeliharaan.

Unit untuk menghilangkan padatan, biofiltrasi pada sistem hidroponik dapat digabungkan menjadi satu unit, yang mencegah air mengalir langsung dari bagian budidaya ikan (kolam) ke sub sistem hidroponik. Unit biofilter ini sangat vital peranannya karena terkait dengan proses nitrifikasi.

Menerapkan metode akuaponik terbukti sangat ramah lingkungan, karena dapat bermanfaat untuk meminimalisir pembuangan limbah dari sistem akuakultur yang sebenarnya masih bisa dimanfaatkannya. Limbah ini nantinya dapat digunakan tanaman sebagai nutrisi penting agar dapat tumbuh secara optimal.

Baca Juga: Akuaponik, Altenatif Pertanian Modern dengan Budidaya Ikan dan Tanaman
4 Keunggulan Urban Farming dalam Dunia Pertanian

Oleh karena itu, metode akuaponik turut memberi manfaat untuk menjaga lingkungan sekaligus menghasilkan ikan dan sayuran yang segar.

Selain itu, Sobat Agri pun bisa menghemat pengeluaran, tanpa perlu membeli nutrisi bagi tanaman hidroponik yang harganya relatif mahal.