Cerita Petani Cina Hijaukan Wilayah Gurun, Tanam Lebih dari 10 Varietas

Ilustrasi tanaman gurun (Pixabay)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Tatang Adhiwidharta - Rabu, 23 November 2022 | 18:15 WIB

Sariagri - Tian Ye dan tujuh rekan petaninya telah menanam ratusan hektare tanaman penahan angin yang juga mampu menghasilkan uang di Gurun Taklimakan di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut selama empat tahun.

Sejak 2018, Tian dan para mitranya yang merupakan seorang veteran itu menanam lebih dari 10 varietas tanaman gurun di wilayah Qiemo, Xinjiang selatan, termasuk populus euphratica, rose willow, dan saxoul, yang membentang di area seluas lebih dari 800 hektare, seperti dikutip dari Xinhua.

Qiemo, wilayah gurun dengan ekologi yang rentan mulai mengupayakan sejumlah proyek pengendalian gurun dan aforestasi pada 1998, dan sejak 2003 mengundang sektor-sektor non pemerintah untuk memanfaatkan sumber daya gurun dan mengembangkan perekonomian lokal.

Pada musim semi tahun 2018, dua tahun setelah pensiun dari dunia militer, Tian mengunjungi Qiemo dan menyaksikan warga setempat menanam pohon di gurun tersebut. Dia beserta dua veteran lainnya mendirikan sebuah perusahaan pertanian ramah lingkungan (eco-agriculture) dan mulai menanam saxoul dan cistanche. Cistanche adalah tanaman komersial yang juga dijuluki sebagai ginseng gurun. Tanaman ini hidup sebagai parasit pada akar tanaman penahan angin saxoul.

Tian, yang kini berusia 47 tahun, meyakini bahwa menanam saxoul dan cistanche dapat membantu mencegah gurun itu meluas ke wilayah Qiemo sembari meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Dalam beberapa tahun, lima veteran lainnya bergabung dengan perusahaan Tian.

"Ini sangat melelahkan. Pada dasarnya, kami merusak sepasang sarung tangan setiap pekan dan sepasang sepatu setiap bulan," ujar Zhang Hong, salah satu veteran yang berpartisipasi dalam proyek itu.

Para veteran tersebut melakukan investasi besar-besaran dalam upaya penghijauan gurun itu, tetapi memperoleh hasil yang tidak seberapa. Mereka menggelontorkan dana pribadi dan meminjam uang dari keluarga, sahabat, dan bank.

"Kami tidak takut menghadapi kesulitan apa pun. Sudah menjadi mimpi kami untuk menjadikan lokasi ini sebagai tempat yang lebih baik," tutur Zhang.

Baca Juga: Cerita Petani Cina Hijaukan Wilayah Gurun, Tanam Lebih dari 10 Varietas
Cerita Petani asal Kendal Hibahkan Tanah 1.800 Meter untuk Dijadikan Embung

Para veteran tersebut telah mengeksplorasi beragam cara untuk menanam lebih banyak tanaman komersial di gurun itu. Tahun lalu, semangka dan kentang ditanam dalam basis uji coba.

Upaya para veteran tersebut merupakan bagian dari kampanye pengendalian gurun yang lebih luas di Qiemo. Selama hampir satu dekade, wilayah itu telah mencatat adanya lebih dari 150.000 orang yang berpartisipasi dalam sejumlah inisiatif aforestasi, yang menghasilkan "Tembok Besar hijau" di sekeliling Qiemo.