Mengenal Urban Farming dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Penulis: Tanti Malasari, Editor: Dera - Kamis, 10 November 2022 | 19:15 WIB
Sariagri - Urban farming telah menjadi tren dan kegiatan baru yang banyak diminati masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di daerah perkotaan. Salah satunya karena efek pandemi Covid-19 serta kebijakan work from home (WFH), sehingga membuat orang-orang lebih banyak berada di rumah dan mencari aktivitas baru agar tidak merasa bosan.
Hal ini tentu menjadi fenomena yang luar biasa bagi pertanian Indonesia. Pasalnya sejak urban farming mencuat, penjualan benih hortikultura dalam negeri meningkat hingga lima kali lipat. Tidak hanya tertuju pada tanaman sayuran saja, tetapi juga tanaman hias.
Definisi urban farming sendiri yaitu kegiatan bercocok tanam atau berkebun yang dilakukan di wilayah perkotaan. Biasanya, kegiatan ini memanfaatkan lahan yang terbatas, seperti pekarangan rumah.
Tren ini diyakini sejalan dengan minat masyarakat perkotaan yang ingin beralih menjalani gaya hidup sehat. Mereka menyakini urban farming yang menerapkan sistem penanaman organik dan tidak menggunakan bahan kimia, membuat hasil panen menjadi lebih sehat.
Manfaat urban farming untuk kesehatan
1. Memenuhi asupan nutrisi
Umumnya masyarakat perkotaan melakukan urban farming sebagai salah satu cara tepat dalam memenuhi asupan nutrisi yang lebih sehat.
Selain itu, hasil urban farming dinilai lebih segar karena bisa langsung dikonsumsi. Berbeda dengan produk sayuran pada umumnya yang harus melalui proses pengemasan, penyimpanan, dan pendistribusian yang memakan waktu berhari-hari.
Bahkan sistem ini juga mampu mengurangi biaya pengeluaran rumah tangga untuk makanan. Pasalnya dengan berkebun di sekitar rumah mampu memenuhi kebutuhan makanan 30-40 persen. Bahkan jika hasilnya melimpah, bisa dibagikan dan dijual kepada orang lain.
2. Rutin konsumsi sayur dan buah
Kegiatan urban farming, diyakini mampu membuat seseorang menjadi rutin mengonsumsi sayur dan buah yang segar secara signifikan. Bahkan hasil penelitian mengungkapkan, tingkat konsumsi sayur dan buah ini bisa meningkat 3,5-5 kali dalam sehari.
Hal ini dikarenakan, orang yang melakukan kegiatan berkebun di perkotaan cenderung ingin mencoba sayur dan buah yang ditanam sendiri. Apalagi hasil panen bisa diakses dengan sangat mudah dan cepat.
3. Meningkatkan aktivitas fsik dan kesehatan mental
Manfaat urban farming lainnya mampu mampu meningkatkan aktivitas fisik sehingga tubuh menjadi lebih sehat dan kuat. Kegiatan ini bahkan bisa dilakukan tanpa memandang usia.
Adapun kegiatan berkebun ini meliputi beberapa hal, mulai dari penyiangan, pengolahan tanah, penggunaan perkakas hingga proses panen.
4. Menjaga kesehatan mental
Selain itu, desain pertanian, perairan, dan bangunan yang dekoratif dari urban farming juga memberikan banyak manfaat. Seseorang akan kembali terhubung dengan alam dan menikmati pemandangan indah, sehingga diyakini dapat menurunkan tingkat stres dan menjaga kesehatan mental secara keseluruhan.
Ditambah lagi, kegiatan ini dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan produktivitas, menjadi pelarian yang sehat serta kesejahteraan diri. Dengan begitu, suasana hati pun akan menjadi lebih baik dari hari ke hari.
5. Menciptakan lingkungan sehat
Manfaat urban farming lainnya adalah menjadi upaya untuk menghidupkan kembali lingkungan yang sehat. Kegiatan berkebun ini diketahui mampu menciptakan lahan hijau dan udara berkualitas, mengurangi panas, menurunkan risiko banjir dan juga tanah longsor.
Selain itu, urban farming juga bisa mencegah lingkungan tercemar dari penggunaan bahan-bahan kimia, seperti pupuk kimia dan pestisida.
Baca Juga: Mengenal Urban Farming dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Mengenal Pertanian Alami, Budidaya Tanam yang Mengembangkan Aspek Kehidupan