Berkat Sistem Smart Integrated, Dusun Ini Jadi Sentra Waluh di Yogyakarta

Mahasiswa UGM mengembangkan Sistem Smart Integrated Waluh melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) UGM di Dusun Bojong, Wonolelo, Pleret, Bantul, DIY.

Editor: Yoyok - Selasa, 18 Oktober 2022 | 16:30 WIB

Sariagri - Selama ini, waluh (Cucurbita spp) atau labu kuning hanya menjadi tumbuhan merambat yang nilai ekonominya biasa-biasa saja. Padahal, di dusun ini sebagian besar kaum ibu-ibu memiliki tanaman waluh yang ditanam di masing-masing pekarangan rumah.

Guna meningkatkan manfaat waluh, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan rintisan sentra waluh di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Sistem Smart Integrated Waluh. Sentra waluh tersebut dikembangkan dengan menggandeng Ibu-ibu PKK Dusun Bojong, Wonolelo, Pleret, Bantul, DIY.

Sistem Smart Integrated Waluh digagas oleh Alleluia Maria Anugrah Kristi (Fakultas Pertanian 2020), Melodia Rezadhini (Fakultas Pertanian 2019), Faiz Mahasin (Fakultas Pertanian 2020), Muhammad Bagus Sajiwo (Fakultas Teknologi Pertanian 2021), dan Yusron Izza Faradisa (Fakultas Teknik 2020). 

Di bawah bimbingan Dr. Ir. Murtiningrum, M. Eng., kelima mahasiswa itu mengembangkan Sistem Smart Integrated Waluh melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) UGM. Program yang diajukan berhasil memperoleh pendanaan dari Kemendibudristek dan lolos melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2022 yang akan digelar pada akhir November mendatang.

Alleluia Maria Anugrah Kristi mengatakan awal pengembangan sistem Smart Integrated Waluh berawal dari permasalahan yang dimiliki Ibu-ibu PKK Dusun Bojong yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai ibu rumah tangga. 

“Karenanya kami mengembangkan sistem Smart Integrated Waluh yang merupakan sistem terintegrasi meliputi kegiatan budi daya, pasca panen, administrasi dan keuangan, serta pemasaran,” ujar Alleluia seperti dilansir ugm.ac.id pada Selasa (18/10/2022). 

Alleluia kemudian memaparkan bahwa dalam kegiatan budi daya tanaman waluh dilakukan dengan sistem Smart yakni menerapkan inovasi teknologi irigasi tetes secara otomatis yang memanfaatkan air limbah kolam ikan lele setempat sehingga energi yang digunakan lebih efisien. 

Selanjutnya, kegiatan pascapanen meliputi kegiatan pengolahan dikembangkan berdasarkan selera pasar. Beberapa di antaranya seperti selai waluh, sirup waluh, stik waluh, tepung waluh. Selain itu, juga dikembangkan produk olahan lain seperti kue lumpur waluh, klepon waluh, pie waluh, dan bakpia waluh dengan memperhatikan SOP sanitasi dan higienitas, serta pengemasan yang memperhatikan label kemasan sesuai prosedur sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (SPP-IRT).

“Produk olahan waluh yang dibuat telah mendapatkan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga pada 19 Agustus 2022 sehingga menjamin produk aman untuk konsumen. Kegiatan pemasaran juga memperhatikan tren pasar melalui metode langsung dan digital agar dapat bernilai jual tinggi,” papar Alleluia. 

Baca Juga: Berkat Sistem Smart Integrated, Dusun Ini Jadi Sentra Waluh di Yogyakarta
Intip Perbedaan Labu Parang dan Labu Kabocha, Jangan Sampai Salah!

Melodia Rezadhini  menambahkan bahwa kegiatan yang sudah dilakukan bersama ibu-ibu PKK Dusun Bojong dibuktikan dengan adanya Omah Waluh. Omah Waluh ini dijadikan sebagai lahan model budi daya tanaman waluh dengan sistem Smart Integrated Waluh yang diharapkan dapat menjadi rintisan sentra waluh di DIY dan sarana edukasi serta agrowisata. 

Pemerintah Kabupaten Bantul mengapresiasi kegiatan pengembangan rintisan sentra waluh oleh mahasiswa UGM bersama dengan PKK Dusun Bojong ini. Sebab, kegiatan mahasiswa UGM ini selaras dengan program pengembangan masyarakat dari Pemerintah Bantul. Apalagi mendukung bertumbuhnya usaha rumah tangga yang dilakukan oleh Ibu-ibu PKK.