Pegang Erat Mangkuk Nasi, Filosofi Xi Jinping Majukan Pertanian Cina

Presiden China Xi Jinping. (Reuters/Antara)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 26 September 2022 | 18:30 WIB

Sariagri - Presiden Cina Xi Jinping, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) sekaligus Ketua Komisi Militer Sentral China, tengah fokus mengutamakan ketahanan pangan.

Maklum saja, dunia saat ini tengah mengalami krisis pangan, akibat pandemi Covid-19, dan juga perang Rusia dan Ukraina. Lantas ketahanan pangan menjadi garda terdepan Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Ketahanan pangan adalah salah satu kepentingan paling fundamental Cina. Dari semua hal, makan adalah yang paling penting, dan pangan merupakan kebutuhan paling mendasar bagi masyarakat," ujar Xi Jinping seperti dikutip dari Xinhua, Senin (26/9/2022).

"China harus mempersiapkan diri dengan baik, tetap waspada terhadap ketahanan pangan, dan mematuhi prinsip swasembada berdasarkan produksi biji-bijian dalam negeri, kapasitas produksi yang terjamin, impor pangan yang moderat, dan dukungan teknologi," tambahnya.

Menurut Xi, lahan pertanian merupakan urat nadi dalam produksi biji-bijian dan fondasi bagi pembangunan berkelanjutan bangsa Cina. Terutama tanaman biji-bijian, namun sistem yang paling ketat untuk perlindungan lahan pertanian harus diterapkan.

Baca Juga: Pegang Erat Mangkuk Nasi, Filosofi Xi Jinping Majukan Pertanian Cina
Program Petani Milenial Kebanjiran Peminat, Tinggal di Desa Rezeki Kota

"Memajukan modernisasi pertanian membutuhkan upaya yang tidak hanya dari para ahli, namun juga dari seluruh petani. Promosi serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian modern serta pelatihan petani harus diperkuat, dan semua petani biji-bijian besar harus diorganisasi untuk secara aktif mengembangkan pertanian yang hijau, ekologis, dan efisien," paparnya.

"Jika kita, bangsa Cina, ingin memegang erat-erat mangkuk nasi kita, maka kita harus mengembangkan industri biji-bijian secara mandiri," pungkasnya.