Mengenal Jenis-jenis Kapur yang Kerap Digunakan untuk Pertanian

Ilustrasi gudang kapur milik Indonesia (Wikimedia Commons)

Penulis: Tanti Malasari, Editor: Dera - Rabu, 21 September 2022 | 13:15 WIB

Sariagri - Kapur adalah salah satu bahan yang dibutuhkan dalam dunia pertanian. Manfaat pemberian kapur pada lahan pertanian, bertujuan untuk membuat struktur tanah menjadi baik dan kehidupan mikroorganisme di dalam tanah menjadi lebih giat, daya melapuk bahan organik menjadi humus berjalan lebih cepat, dan sebagainya.

Selain itu, ada juga beberapa lahan yang membutuhkan kapur untuk mengembalikan tingkat pH pada tanah.

Umumnya, kapur yang digunakan untuk lahan pertanian adalah kapur yang berasal dari batu kapur. Batuan kapur ini mengandung senyawa kalsium dan magnesium yang berfungsi untuk menetralkan pengaruh aluminium.

Jenis kapur untuk lahan pertanian

Kapur jenis ini sangat mudah dijumpai karena sumber daya alam batu kapur banyak tersebar di Indonesia. Namun, sebenarnya ada banyak jenis kapur pertanian yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan. Di bawah ini adalah beberapa kapur pertanian yang bisa digunakan untuk lahan pertanian, di antaranya:

1. Kapur tohor

Kapur tohor atau juga dikenal sebagai kapur sirih adalah kapur yang dibuat dengan cara dibakar. Biasanya kapur ini sering digunakan oleh petani Indonesia bersamaan dengan sirih.

Selain itu, kapur tohor merupakan kalsium oksida sehingga sering disebut kapur oksida. Adapun bahan utama dari kapur ini terdiri dari kapur gunung dan kulit kerang.

2. Kapur tembok

Kapur tembok adalah salah satu jenis kapur yang didapatkan dari hasil pembakaran kapur tohor dengan menambahkan air dari batuan kapur. Kapur ini juga dikenal sebagai kapur hidroksida.

3. Kapur karbonat

Ada juga jenis kapur karbonat. Sama seperti jenis kapur sebelum, kapur ini berasal dari batuan kapur dengan melalui proses pembakaran. Namun bedanya kapur ini langsung digiling. Secara umum, ada dua jenis kapur karbonat yang mudah ditemui, yaitu kapur kalsit dan kapur dolomit.

Kaput kalsit mengandung kalsium karbonat sebesar 85 persen, kalsium oksida sebesar 47 persen dan sedikit magnesium. Sementara, dolomit mengandung kalsium oksida dan magnesium oksida sebanyak 47 persen.

Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis Kapur yang Kerap Digunakan untuk Pertanian
Pengolahan Tanah Intensif Tingkatkan Emisi Gas Rumah Kaca Pertanian

Fungsi dari kapur dolomit sering digunakan untuk mengapur tanah yang asam. Saat ini kapur dolomit dinilai yang paling baik diantara jenis kapur lainnya. Untuk membuat kapur dolomit pun ternyata tidaklah sulit.

Dengan menggunakan mesin pemecah batu, bahan baku pembuatannya harus digiling halus, sampai benar-benar halus seperti tepung. Setelah itu, berikan tambahan air kapur maksimal 5 persen.