Traktor Petani Teronggok di Tengah Sawah Gara-gara Aturan Aneh SPBU

Ilustrasi Petani yang menggunakan traktor. (Sariagri/Refqy Junaedi)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Kamis, 1 September 2022 | 13:30 WIB

Dampak kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama jenis solar sejak bulan terakhir, berimbas pada kehidupan petani di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Traktor petani mogok di sawah karena kehabisan BBM. Kehidupan mereka semakin sulit karena tidak diperkenankan membeli solar menggunakan jerigen, sementara mereka tidak mungkin membawa traktor ke SPBU setiap hari hanya untuk membeli bahan bakar.

Puluhan traktor di Polewali Mandar tampak hanya teronggok di tengah sawah. Alat tersebut tak dapat beroperasi lebih dari sepekan terakhir karena kesulitan mendapatkan BBM.

Puluhan Petani di Desa Tumpiling, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar misalnya, mereka membiarkan traktor teronggok di sawah.

Para sopir traktor menunjukkan sikap SPBU karena tidak melayani sopir traktor yang ingin membeli kebutuhan solar dengan menggunakan jerigen. Sementara di Polewali Mandar belum ada SPBU khusus petani dan nelayan.

Parahnya, para petani malah diminta membawa traktor ke SPBU untuk setiap kali hendak mengisi bahan bakar solar, guna menghindari penyalahggunaan bbm subsidi di tengah kelangkaan bbm.

Salah seorang petani, Udik mengeluh karena pekerjaan yang sedianya beroperasi untuk mengolah lahan pertanian milik kelompoknya kini hanya mogok di tengah lahan.

Udik beberapa kali mebawa jerigen ke SPBU sambil meperlihatkan surat keterangan di kepala desa setempat yang menjelaskan jika dirinya merupakan seorang petani yang ingin membeli BBM untuk kepentingan operasional traktor miliknya. Sayangnya tetap saja ditolak petugas karena alasan tidak bisa melayani jerigen.

Akibatnya ratusan hektare sawah yang ada di desa Tumpiling Kecamatan Wonomulyo Polewali Mandar terancam gagal tanam. Pasalnya traktor yang mereka gunakan untuk membajak atau mengolah lahan kini tak bisa beroperasi secara rutin dan maksimal karena kekurangan bbm jenis solar.

“Sudah lama susah seperti ini. SPBU tidak melayani jerigen meski kita mebawa surat keterangan dari desa. Petani malah diminta mebawa traktornya ke SPBU kalu mau ngisi BBM, ini kan tidak masuk akal dna mempersulit petani,”jelas Udik.

Hilman, petani lainnya mengeluh karena tidak bisa mengejar target masa tanam sesui rencana. Dimana traktornya lebih banyak mogok di lahan dan tak beroperasi karena kesulitan mendapatkan bbm sejak sebulan terakhir.

“Traktornya lebih banyak nganggur karena kesulitan BBM,”jelas Hilman

Adanya kelangkaan dan susahnya menerima bbm solar, Udik berharap Presiden Jokowi bisa membenahi skema penawaran BBM agar bisa mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat termasuk para petani.

Baca Juga: Traktor Petani Teronggok di Tengah Sawah Gara-gara Aturan Aneh SPBU
Genjot Produktivitas Pertanian 2021, Kementan Siapkan 34.356 Unit Alsintan

Musim tanam yang harus sudah mulai dilakukan saat ini, terkendala akibat masalah aturan BBM. Alhasil masa tanam petani jadi molor beberapa minggu. Sementara bibit padi yang sudah semai di lahan terancam rusak dan tak layak dipindahkan.

Para Petani berharap adanya perhatian pemerintah, terutama mereka tidak dipersulit untuk mendapatkan kebutuhan bbm saat mereka membeli BBM solar di SPBU. Peraturan itu mewajibkan petani membawa traktor ke spbu setiap kali hendak mengisi bahan bakar.