Keren, Astronot Cina Berhasil Tanam Bibit Padi di Luar Angkasa

Editor: Dera - Kamis, 1 September 2022 | 06:00 WIB
Astronot Cina telah berhasil menanam bibit padi di stasiun luar angkasa Tiangong. Menurut para ahli, percobaan tersebut akan memberikan wawasan penting tentang cara astronot mengolah makanan untuk mendukung misi luar angkasa jangka panjang.
Meskipun ada eksperimen penanaman padi lainnya di luar angkasa, yang dilakukan di Tiangong merupakan yang pertama dari jenisnya. Eksperimen itu bertujuan untuk menghasilkan siklus hidup tanaman secara lengkap, yang dimulai dengan biji dan diakhiri dengan tanaman dewasa yang menghasilkan benih baru.
Melansir China Daily, Cina meluncurkan laboratorium luar angkasa Wentian ke orbit pada 24 Juli untuk berlabuh dengan modul inti stasiun ruang angkasa Cina ‘Tianhe’.
Laboratorium luar angkasa yang memiliki berat 23 metrik ton dan tinggi 17,9 meter itu menjadi pesawat ruang angkasa terbesar dan terberat Cina hingga saat ini. Di atas pesawat itu terdapat delapan muatan eksperimental, termasuk satu untuk percobaan beras.
Seorang peneliti di Pusat Teknologi dan Rekayasa untuk Pemanfaatan Ruang Angkasa dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina, Zhao Liping, mengatakan pemuatan beroperasi dengan lancar, dan ketiga astronot sedang melakukan percobaan dan mengujinya sesuai rencana.
Padi Tumbuh Subur di Luar Angkasa
Sejak percobaan padi dimulai pada 29 Juli, bibit varietas padi pucuk tinggi telah mencapai ketinggian sekitar 30 sentimeter. Sementara bibit varietas padi kerdil, dijuluki Xiao Wei, tumbuh sekitar 5 sentimeter.
“Bibit padi tumbuh dengan sangat baik,” tambah Zheng Huiqiong, seorang peneliti di Center for Excellence in Molecular Plant Sciences pada Akademi Ilmu Pengetahuan Cina.
Menurutnya, percobaan itu juga mengandung bibit Arabidopsis thaliana, tanaman berbunga kecil dari keluarga mustard yang sering digunakan oleh para ilmuwan untuk mempelajari mutasi.
Para astronot akan terus memantau tanaman. Jika percobaan berhasil, mereka akan mengumpulkan benih yang baru diproduksi dan membawanya kembali ke Bumi untuk studi lebih lanjut.
“Kami ingin menyelidiki bagaimana gaya berat mikro dapat mempengaruhi waktu pembungaan tanaman pada tingkat molekuler dan apakah mungkin menggunakan lingkungan gayaberat mikro untuk mengontrol proses terkait,” katanya.
Pembungaan adalah tahap penting untuk perkembangan reproduksi tanaman.
Sejak 1980-an, Cina telah membawa benih padi dan tanaman lain ke luar angkasa untuk membantu mereka bermutasi dan menghasilkan hasil yang lebih tinggi begitu ditanam di Bumi.
Akan tetapi, menanam padi di orbit merupakan tantangan yang berbeda karena kondisi ruang yang keras seperti gayaberat mikro, kekurangan udara, dan sinar kosmik berenergi tinggi.
Baca Juga: Keren, Astronot Cina Berhasil Tanam Bibit Padi di Luar AngkasaIngin Menanam Padi Secara Hidroponik? Begini Caranya
Beras menjadi makanan pokok bagi para astronot sejak awal eksplorasi ruang angkasa. Astronot Amerika Serikat di misi Apollo 11, yang merupakan manusia pertama yang mendarat di bulan pada Juli 1969, makan ayam dan nasi beku-kering selama perjalanan mereka di luar angkasa.
“Tetapi jika kita ingin mendarat dan menjelajahi Mars, membawa makanan dari Bumi tidak cukup untuk perjalanan panjang dan misi para astronot di luar angkasa. Kita harus menemukan sumber makanan yang berkelanjutan untuk eksplorasi ruang angkasa jangka panjang,” terang Zheng.