Indonesia Sudah Swasembada Beras, Kini Saatnya Ekspor?

Perum Bulog membangun pabrik modern pengolahan gabah menjadi beras. (Antara)

Editor: M Kautsar - Senin, 15 Agustus 2022 | 15:30 WIB

Sariagri - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi penghargaan yang diberi International Rice Research Institute (IRRI) karena swasembada beras Tanah Air selama 2019-2021. Stok beras nasional tercatat mencapai 10,2 juta ton.

Dalam kesempatan itu IRRI juga meminta Indonesia mengekspor beras ke sejumlah negara.

“IRRI menyampaikan Indonesia sebaiknya melakukan ekspor, tetapi ekspor beras-beras berkualitas tinggi,” kata Syahrul, dikutip dari tayangan Youtube Sekretariat Negara, Senin (15/8/2022).

Meski begitu, kata Syahrul, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak segera mengiyakan permintaan tersebut. Syahrul mengatakan, Jokowi ingin memastikan stok nasional dan kebutuhan nasional tersedia terlebih dahulu.

“Baru berpikir untuk ekspor,” kata Syahrul.

Syahrul mengatakan proses ekspor harus dirancanakan secara matang dengan Bappenas. Salah satu indikatornya yaitu memiliki stok yang cukup untuk kebutuhan pangan selama dua tahun.

“Ekspor dimungkinkan setelah semua kepentingan nasional dipenuhi dan mengantisipasi terhadap tantangan diperlukan,” kata dia.

IRRI menyarankan peningkatan kualitas beras 

Direktur Jenderal IRRI, Jean Balie mengatakan saat ini dunia sedang menghadapi kerawanan pangan. Untuk menghadapinya, suatu negara perlu meningkatkan otomatisasi dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan produksi pangan.

“Kita juga membutuhkan paket teknologi yang dimiliki di setiap negara, dan memastikan petani bisa mengakses dan menggunakan teknologi tersebut,” ujar Jean.

Selain itu, perlu kerja sama antarnegara dunia. Negara yang mengalami surplus dapat membantu negara yang kekurangan pangan.

“Ini artinya perlu adanya dialog antarnegara untuk membuat kebijakan yang terkoordinasi terutama keamanan pangan, dan pertukaran pembelajaran,” kata dia.

Jean melihat, Indonesia telah menjadi bagian penting dari dialog ketahanan pangan di kawasan Asean. Sebagai langkah selanjutnya, Jean berharap Indonesia tidak hanya memiliki kuantitas pasokan beras, tapi juga kualitas beras.

“Langkah selanjutnya yaitu menyediakan beras yang sehat dan aman untuk diet,” ucap dia.