Targetkan Ini, Jokowi: Jika Tak Ada Solusi 800 Juta Orang Kelaparan

Jokowi dan Menteri SYL. (Foto: Dokumentasi Kementan)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Kamis, 11 Agustus 2022 | 16:30 WIB

Sariagri - Dampak Covid-19 terhadap perekonomian dunia masih masih belum stabil, ditambah lagi dengan konflik yang terjadi antara Rusia-Ukraina. Dua negara itu merupakan produsen gandum terbesar di dunia.

Ancaman krisis pangan pun berada di depan mata. Melihat kondisi ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berupaya mengantisipasi kekurangan pangan dan kelaparan. Menurutnya, 300 juta orang lebih mengalami 'krisis pangan'.

"Tiga ratus juta orang lebih sekarang ini berada pada kekurangan pangan akut dan kelaparan. Di beberapa negara sudah mulai dan diperkirakan kalau tidak ada solusi bisa masuk ke 800 juta orang akan kekurangan pangan dan kelaparan," ujar Jokowi.

Tanam Kelapa Genjah di Lahan Tidak Produktif

Jokowi menginginkan pemanfaatan lahan tidak produktif bisa dijadikan solusi guna mengantisipasi krisis pangan. Sebagai contoh, untuk kebutuhan cabai, masyarakat bisa menggalakkan menanam di pekarangan rumah masing-masing dengan menggunakan media tanam polybag.

"Sehingga, tidak ada yang namanya kita ini kekurangan cabai atau harga cabai naik drastis," tambahnya.

Baru-baru ini Kepala Negara menargetkan penanaman 1 juta kelapa genjah di lahan tidak produktif. Nantinya, setiap tanaman itu bisa memproduksi sekitar 180 buah per tahun.

Baca Juga: Targetkan Ini, Jokowi: Jika Tak Ada Solusi 800 Juta Orang Kelaparan
Jokowi Ajak G7 Reintegrasi Ekspor Komoditas Pangan Rusia-Ukraina

Seperti dketahui, kelapa genjah berasal dari Kabupaten Pati Jawa Tengah. Ia merupakan kelapa yang dikonsumsi sebagai kelapa kopyor dan memiliki keunggulan antara lain potensi buah dalam satu pohon per tahun dapat mencapai 80-150 buah dengan jumlah buah kopyor per tandan sebanyak 4 buah

"Itu bisa dibuat gula semut, bisa dibuat minyak kelapa, yang juga bisa dijual buahnya untuk minuman segar," papar Jokowi.