Klasifikasi Pupuk Beserta Manfaatnya Untuk Tanaman

Editor: Tanti Malasari - Rabu, 27 Juli 2022 | 16:30 WIB
Sariagri - Pemberian pupuk menjadi salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal ini dikarenakan di dalam pupuk mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Secara alamiah, bumi dan atmosfer di atasnya adalah sumber hara yang tidak terbatas bagi kehidupan tanaman. Namun unsur hara yang tersedia di alam diketahui tidak seirama dengan kebutuhan tanaman. Oleh karena itu, dengan pemberian pupuk diharapkan dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan unsur hara.
Setidaknya tanaman membutuhkan 13 macam unsur hara esensial makro (N, P, K, S, Mg, Ca), unsur hara mikro (Cl, Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo) dan kurang lebih 5 unsur hara non-esensial atau fungsional (Na, Co, V, Si, Ni). Semua unsur ini wajib diperlukan tanaman untuk metabolisme yang sempurna.
Klasifikasi pupuk
Pada dasarnya pupuk merupakan bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik. Di dalamnya terkandung satu atau lebih dari unsur hara yang diberikan untuk tanaman atau media tanam untuk mendukung proses pertumbuhannya agar bisa berkembang secara maksimal.
Ada banyak jenis pupuk yang beredar di pasaran. Namun Sobat Agri harus memahami jenis-jenis pupuk yang akan digunakan agar tidak salah pilih dan penggunaannya bisa tepat sasaran. Pada dasarnya jenis pupuk terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
Berdasarkan Asal Bahan dan Pembuatannya
Klasifikasi pertama berdasarkan asal pembuatannya. Klasifikasi ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu pupuk alam dan pupuk buatan. Sesuai namanya pupuk ini merupakan pupuk yang bahan-bahannya berasal dari alam, baik yang dapat bisa langsung dimanfaatkan, maupun yang memerlukan proses pengolahan. Contohnya yaitu kompos, seresah, pupuk kandang dan humus.
Sementara pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik, dengan mengolah sumber daya alam atau bahan mineral menggunakan reaksi kimia atau fisika. Contohnya seperti pupuk urea dan pupuk TSP.
Berdasarkan Senyawa Penyusun
Pupuk berdasarkan senyawa penyusun juga terbagi menjadi dua. Pertama, pupuk organik yaitu pupuk yang berasal dari bahan-bahan alami atau organik, seperti tumbuhan dan hewan. Adapun contohnya seperti pupuk kandang, kompos, pupuk hijau dan humus.
Kedua, pupuk anorganik. Pupuk ini kebalikan dari pupuk organik, karena justru berasal dari bahan anorganik dan menambahkan kandungan unsur hara atau mineral tertentu di dalamnya. Hal inilah yang membuatnya juga dikenal dengan sebutan pupuk kimia
Beberapa contoh pupuk anorganik yaitu pupuk urea yang mengandung unsur nitrogen, pupuk SP-36 yang mengandung unsur phosphor dan pupuk NPK yang mengandung nitrogen, phosfor dan kalium.
Berdasarkan Bentuk Fisik
Jenis pupuk berdasarkan fisik juga dibagi menjadi dua. Pertama, pupuk padat yang berbentuk bahan padat seperti bentuk onggokan, remahan, butiran, atau Kristal. Penggunaan ini bisa langsung di berikan atau ditaburkan di media tanam. Contohnya seperti humus, pupuk kandang, pupuk urea dan pupuk npk mutiara.
Kedua, pupuk cair yang berbentuk bahan cair, berupa konsentrat atau cairan. Pemakaian pupuk cair dilakukan dengan penyemprotan dan penyiraman. Contohnya seperti kosarin, pupuk amonia cair dan pupuk organik cair
Berdasarkan Kandungan
Klasifikasi selanjutnya berdasarkan kandungan. Klasifikasi ini dibagi menjadi tiga, yaitu pupuk tunggal, pupuk majemuk, dan pupuk lengkap. Pertama, sesuai namanya pupuk tunggal hanya mengandung 1 unsur hara tertentu saja. Contohnya pupuk urea, yang mengandung nitrogen.
Kedua, pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung beberapa unsur hara tertentu, seperti pupuk NP yang mengandung nitrogen dan phosphor, pupuk NK yang mengandung nitrogen dan kalium dan juga pupuk kompos.
Ketiga, pupuk lengkap. Pupuk ini mengandung unsur hara yang jumlhanya bisa dikatakan lengkap, baik itu unsur hara makronya, unsur hara mikro dan bahan-bahan pestisida.
Kategori Pupuk Berdasarkan Cara Aplikasi
Lalu yang terakhir adalah kategori pupuk berdasarkan cara aplikasinya. Pertama, pupuk akar yaitu pupuk yang fokus pemberiannya agar dapat terserap oleh akar tanaman. Kedua, pupuk daun yaitu jenis pupuk yang ditujukan agar dapat diserap oleh daun. Penyerapan pupuk oleh daun dilakukan melalui stomata (mulut daun).
Dengan mengetahui berbagai karakteristik pupuk, maka dapat dipilih jenis pupuk yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tanaman sehingga dapat memberi manfaat optimal bagi pertumbuhan tanaman.
Manfaat Pupuk Bagi Tanaman
Secara garis besar, pupuk memang berperan penting bagi tanaman. Melalui pupuk, unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat terpenuhi. Dengan terpenuhinya unsur hara ini, tentu saja memberi manfaat besar bagi tamanan. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari penggunaan pupuk bagi tanaman, yaitu:
1. Mempercepat pertumbuhan tanaman
Semua jenis pupuk yang digunakan, memberi manfaat untuk dapat memaksimalkan proses pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat.
2. Hasil produksi meningkat
Tidak hanya mempercepat pertumbuhan, pemberian pupuk pada tanah dapat meningkatkan kadar hara, sehingga membuat tanaman menjadi subur dan berpengaruh terhadap meningkatnya hasil produksi.
3. Menjauhkan hama tanaman
Selain itu, pupuk juga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan pada tanaman. Kondisi media tanam dan tanaman yang subuh berkat pemberian pupuk akan membuat hama tanaman menjadi menjauh.
Baca Juga: Klasifikasi Pupuk Beserta Manfaatnya Untuk TanamanPotensi Pertanian Masih Besar, PKT Perluas Pengembangan ke Indonesia Timur
4. Merangsang pertumbuhan akar, daun, dan batang
Tidak sampai disitu saja, pemberian pupuk juga dapat merangsang pertumbuhan akar, daun dan batang. Namun pastikan kamu menggunakan pupuk yang benar dan berkualitas serta sesuai dengan jenis tanamannya, sehingga proses ini berjalan dengan optimal.
5. Memanipulasi area tanah
Terakhir yang tidak kalah adalah penggunaan pupuk juga dapat memanipulasi area di sekitar tanaman yang sedang rawat. Dengan begitu maka tanaman yang di rawat akan berkembang baik dan tumbuh subur.