Berkat Teknik Ini, Pertanian Cina Berkembang Pesat

Editor: Dera - Sabtu, 16 Juli 2022 | 17:00 WIB
Dengan teknologi baru seperti kecerdasan buatan dan data besar, pertanian cerdas dapat membawa perubahan penting pada pertanian tradisional di Cina.
Seorang peneliti di Institut Sumber Daya Pertanian dan Perencanaan Regional Akademi Ilmu Pertanian Cina, Shi Yun, mengatakan bahwa Cina akan mewujudkan pertanian yang sepenuhnya mekanis, otomatis, dan digital melalui pengembangan teknologi pertanian yang cerdas dan presisi.
Pertanian presisi merupakan sistem manajemen pertanian yang bertujuan mengoptimalkan input untuk mencapai manfaat ekonomi dan lingkungan yang paling banyak, dengan menggunakan berbagai teknologi termasuk penginderaan jauh dan navigasi satelit.
Konsep tersebut diusulkan pada tahun 1990-an oleh para ahli dari Amerika Serikat, dengan harapan dapat meringankan dilema produksi dan lingkungan yang dihadapi dalam pertanian global.
Pertanian presisi mampu mengurangi biaya tenaga kerja, menghemat air, pupuk dan pestisida, serta menghindari atau mengurangi kesalahan pengambilan keputusan yang tidak perlu.
Beijing telah memasukkan pertanian cerdas atau presisi ke dalam ‘Dokumen Pusat No 1’ sejak tahun 2012. Sejauh ini, basis demonstrasi pertanian cerdas telah dibangun di 13 wilayah termasuk Beijing, Provinsi Heilongjiang, dan wilayah otonomi Xinjiang Uygur.
“Dalam beberapa tahun terakhir, Cina telah mengembangkan teknik pertanian presisi dalam irigasi, pemupukan, dan panen,” kata Shi, seperti dikutip China Daily.
Irigasi presisi, misalnya, irigasi tetes di bawah mulsa, dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi penggunaan air dan pupuk. Teknik itu berperan penting di Xinjiang, di mana lebih dari 80 persen kapas Cina diproduksi.
Dengan meningkatkan suhu tanah, menyimpan air dan mengendalikan penyakit, teknik itu telah meningkatkan penggunaan air dan pupuk sekaligus meningkatkan kualitas kapas.
Menurut China Science Communication, teknik itu dapat mengurangi input pertanian rata-rata 35 persen dan meningkatkan produksi kapas hingga 30 persen.
Teknologi lain dalam pertanian presisi adalah drone pelindung tanaman dan robot pemanen yang menghemat sumber daya dan biaya.
Pembuat drone pertanian terbesar di Cina, XAG, bekerja sama dengan Alibaba Cloud untuk membantu petani meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.
Dengan komputasi awan, serta basis data dan teknologi penyimpanan awan, XAG telah membentuk jaringan navigasi lahan pertanian. Drone dapat secara otomatis menghasilkan rute dengan mengakses peta lahan pertanian definisi tinggi, terbang dan menyemprot secara akurat, dan menyediakan layanan pertanian standar.
Dengan menggunakan teknologi cloud dan kecerdasan buatan, drone penginderaan jauh dapat menganalisis pertumbuhan tanaman, penyakit, hama, dan gulma, serta memandu drone penyemprot secara akurat untuk melakukan operasi yang ditargetkan, sehingga sangat mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk.
Namun, pengembangan pertanian presisi masih menghadapi tantangan dan ketertinggalan dari negara maju.
“Beberapa peralatan dan teknik inti, seperti bagian dari sensor pertanian, masih bergantung pada impor, dan kekurangan besar tetap ada pada teknisi pertanian pintar,” terang Shi, menambahkan bahwa lebih banyak dukungan keuangan diperlukan untuk mempromosikan pertanian pintar secara komprehensif dalam skala nasional.
Teknologi robotika dan kecerdasan buatan, yang telah diterapkan di negara-negara maju, akan menjadi arah masa depan pengembangan pertanian presisi di Cina. Namun, berbagai hal itu perlu disesuaikan dengan kondisi lokal di berbagai daerah.
“Karena kecerdasan buatan dan robotika telah diterapkan di Cina dalam waktu yang relatif singkat, maka perlu dibuka jalur modern dengan karakteristik Cina berdasarkan kondisi lokal,” jelas Shi.
Baca Juga: Berkat Teknik Ini, Pertanian Cina Berkembang PesatDear Pemerintah, Ini Saran Peneliti Dalam Menyukseskan Food Estate
Misalnya, daerah penghasil biji-bijian utama, seperti Cina Timur Laut, bagian tengah dan hilir Sungai Yangtze dapat mencoba model pertanian digital Jerman dan Prancis.
Sementara teknologi irigasi tetes otomatis dapat diperkenalkan ke daerah-daerah yang kekurangan air di Cina.
Mengembangkan pertanian presisi, menurut Shi, merupakan langkah penting untuk mewujudkan modernisasi pertanian, meningkatkan kapasitas produksi, dan lebih menjamin ketahanan pangan nasional.